- SEBUAH PERSIAPAN UNTUK MENCAPAI KELUARGA
SAKINAH
- Posting 29/03/01 by Rizka
-
Berawal dari keisengan ikut seminar, saya ingin sharing sesuatu, tapi
sebelumnya maaf ini cuma teori untuk aplikasi silahkan tanya yang sudah
married he...he...heee.
Nikah atau perkawinan ada sich bayangan untuk itu, tapi pasti yang
terlintas dalam benak kita ..achh ntar aja khan masih blom 25 atau ntar
aja nunggu mapan. ntar aja kalo sudah punya calon.
Boleh, boleh anda merencanakan hidup anda, memikirkan mimpi-mimpi
anda. Tapi persiapan menikah ternyata tidak dimulai 2 atau 1 bulan
sebelum acara resepsi berlangsung. Tapi mulai dari sekarang...
bingung ??? Menikah adalah keputusan seumur hidup, sekali
anda salah jalan, hidup anda berubah. Semakin dini persiapan kita, itu
semakin bagus. Tapi khan saya belum punya calon??? it's not big
deal, punya atau nggak punya anda harus latihan. Ibarat akan bertanding
tinju ada atau tidak ada musuh anda harus melatih pukulan, tangkisan
dsb.
Persiapan yang bisa anda lakukan adalah mempersiapkan diri menerima
orang lain, menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Ingat si dia
adalah mahkluk asing bagi anda, meskipun anda telah mengenalnya 10
tahun. Dengan menikah segala kebiasan buruk dan baik akan terlihat, anda
akan tahu masa lalunya. Dan yang pasti anda harus menerima itu. Ingat
Hidup pasanagn anda tidak dimulai ketika dia bertemu anda. Banyak sisi
gelap yang tersingkap dan anda harus terima itu.
Kedua persiapan ketrampilan. Banyak lochh yang panik cuma gara-gara
daging nggak empuk-empuk meskipun direbus 2 jam, atau bahkan bingung
caranya benerin kran bocor, dalam benak anda mungkin anda bisa bilang
ach..ntar aja khan bisa sambil jalan. Padahal.. kran bococr harus bisa
diperbaiki segera kalau tidak rumah anda akan seperti kapal karam, nach
mumpung blom punya rumah sendiri kenapa enggak belajar?? Pokoknya
belajar semua ketrampilan. Yang putri boleh belajar manajemen, tata
rias, dsb Dan praktekkan sekarang juga... sehingga nantinya anda sudah
terbiasa. Yup.. sudah belajar menerima orang lain apa
adanya, belajar ketrampilan. sudah cukup??? eittt tunggu dulu. ini bukan
persiapan ulangan umum yang materinya cuman 2 bab. tapi menyeluruh.
persiapan selanjutnya
- Visi tetapkan visi anda,
Kok kayak organisasi saja ada visi, visi adalah cita-cita anda.
seperti bermain puzzle sebelum kepingnya anda bikin berantakan pasti ada
contoh gambar yang akan di bentuk khan??.
Begitu juga menikah anda harus punya gambaran, Kalau enggak??? wachhhh
ibarat orang tampa pendirian gampang terbawa arus. Misalkan begini saya
ingin nantinya keluarga saya punya anak-anak yang pintar, ramah,
penurut. suami yang pengertian penuh cinta kasih (wuiiichh tinggi sekali
visinya). Untuk mencapai itu harusnya saya juga mulai seleksi
hal-hal apa yng mendukung tercapainya impian saya itu. Anak
pintar?? berarti saya harus pintar donk... pengen anak sholeh, wachh
saya di tuntut juga sholeh. Pengen punya anak lucu sehat, mulai sekarang
biasakan makan sehat. Nach dengan visi itu, anda akan termotivasi untuk
menjadi individu yang lebih baik.
- Kualifikasi Istri atau suami.
Anda sudah punya visi, nach sekarang belum punya calon. tenang paling
tidak anda sudah punya kriteria kayak gimana sich suami-atau istri saya
nanti. Jangan bikin kriteria yang terlalu panjang. Tidak ada manusia
yang sempurna. hampir sempurna mungkin, tapi khan 1 dalam seribu.
Mencari calon ibarat belanja di pasar pagi, hiruk pikuk lengah sedikit
bisa kecolongan, gampang-gampang susah. sudah pacaran
bertahun-tahun...echhh pas married ternyata cuman sekejab. yang kenal
cuma 2 bulan, pas married wachh seperti dunia milik berdua.
Sebenarnya ada cara simple untuk menilai baik atau buruknya calon anda.
Bahkan karakternya.
Sesorang pernah berkata kepada Umar Bin Khatab, Dia adalah orang
baik, Kemudian Umar bertanya :
1. Apakah kamu pernah bermalam dengannya??
2. Apakah kamu pernah bepergian jauh dengannya?
3. Apakah kamu pernah berdagang dengannya??
orang itu menjawab "tidak", berarti kamu tidak tahu dia.
Hanya ada 3 pertanyaan untuk mengetahui baik buruknya calon kita. Simple
memang tapi pertanyaan 1 menggambarkan ketika kita bermalan dengannya
semua kebiasaan dia akan keluar. misal dia suka nggak sikat gigi waktu
bangun tidur, ketahuan khan?? pertanyaan ke 2. Perjalanan jauh sering
kali mampu mengeluarkan sifat asli kita, yang egois, mau menang sendiri,
arogan, bahkan tidak mau musyawarah. dan pertanyaan ke 3 Menunjukkan
seberapa matre diri kita. sifat culas, menyikut rekan bisnis. akan
ketahuan di sini. Tapi ingat untuk mencari tahu hal ini, tidak harus
anda sendiri kok yang melakukan nggak mungkin khan anda bermalam di
rumah cewek yang bukan muhrim anda. atau malah bepergian berdua.
aiihhh.. bukan nilai objective yang anda dapat malah nilai
subjective anda. Caranya anda bisa meminta seseorang yang berkompeten
menilai seseorang. yang pasti standart nilainya harus sama dengan anda.
Kenapa?? karena dia tidak punya kepentingan terhadap calon anda. Jadi
penilaian dia Insya Allah akan objective dan sejujur-jujurnya.