MABES - Berita

 

 

Lagi-lagi soal Gusdur (seri #3)
Posting 24/02/01 by Goh

Fadly 27/02/01

Sebenarnya intinya adalah :

SIAPA YANG BISA MEMAHAMI GUSDUR

Gusdur itu khan kayak supir bajaj... hanya dia dan Tuhan saja yang tahu pergerakannya :-O

Chy 26/02/01

Untuk Fadly : Masya Allah ini komentarnya lebih parah lagi.. Lee-lee......
kenapa sih kita 'nggak doa'in aja dia semoga hatinya dibukakan oleh Allah SWT, saya juga sebenarnya 'nggak suka tapi yang sewajarnya ajaaa...dan bukan terkait dengan fisik dan semua cacat dihatinya......

Untuk Iqbal : khan bisa aja kalo Allah memanggil dia untuk berhaji lagi....? bisa aja yang berkali2x itu karena merasa dia belum mabrur untuk yang lalu2xnya..iya kan.....namanya usaha....biar mabrur lagi...Karena itu terkait dengan isi hati seseorang dan hanya dia dan Allah yang tau, jadi boleh kita tidak suka terhadap seseorang tapi tidak sukanya karena Allah semata, dan menyukai seseorang karena Allah semata jua.
buat masukan aja kok buat sang sufi semoga kebajikan menyertaimu... 

Fadly 27/02/01

Jawaban Fadly : Sebenarnya parah tidaknya komentar tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan dalam frame apa kita berbicara.

Frame yang dibawakan oleh Tuan Sufi adalah suatu kerangka pemikiran yang dibaluti oleh suatu riwayat Islam yang bisa kita jadikan Ibrah... suatu tarbiyah (pendidikan). Ini nggak salah menurutku. 
Kalau dalam frame-ku : Aku berbicara dari sisi managerial seorang Gusdur. Gusdur itu adalah tokoh, dia tauladan tapi dia sangat lemah dalam managerial. Kalau dia lagi belajar, yach  syukur.... kalau nggak belajar ya
keterlaluan. Kenapa orang jadi susah memahami Gusdur ? Karena GusDur dalam memimpin negara ini seolah tak berkonsep. Jangankan presiden ... seorang manajer pun kalau nggak berkonsep juga akan dibuang/disingkirkan. Lho kenapa
konsep jadi segalanya ??? ya.karena dari konsep orang bisa menilai kualitas seseorang pemimpin kayak GusDur. Nah kenapa dia kayak supir Bajaj ??? ya
karena supir bajaj juga nggak menggunakan konsep tertulis... dia bawa bajaj dijalan raya... kalaupun dia tiba-tiba belok dan membahayakan orang dia nggak mau tahu... orang hanya bisa mengumpat...dia terus jalan dengan
cueknya.

Kalau kayak gini gimana kita mau ngukur udah benar nggak dia udah jalan pada relnya. Sah-sah aja khan kalau kita ngukur ... yang nggak sah kita menentukan si Gusdur udah berdosa .... si Gusdur dapat pahala... itu bukan hak kita.

Gua nggak melihat bahwa komentar-komentar dari gua dan Iqbal menyoroti masalah fisik GusDur.

Gua pribadi juga nggak masalah dengan hajinya Gus Dur.... yang bermasalah bagi gua adalah paket perjalanan Luar Negrinya itu...Kalau haji mah..paling berapa hari... apalagi ONH PLUS PLUS PLUS kayak GusDur. Jalan-jalannya Gus Dur ini yang kurang tanggap lingkungan. Giliran pendukungnya yang bikin rusuh dia berani langsung dateng ke Surabaya
untuk ngelerai.... giliran di Kalimantan rusuh dan udah sampai 303 tewas ...pemimpin kita kamana wae ???

So mari kita berdoa untuk keutuhan negara ini.....

Iqbal 27/02/01

Yon, Dalam hal ini Tuan Sufi hanya melihat dari sisi keterbatasan jiwa Tuan Sufi sendiri,

Kurasa nggak akan kuat hatiku, Jika ngelihat saudara Muslimku dibantai di Maluku, dipanah di Sampit dan ditombak Kalbar, menderita di tenda darurat karena kebanjiran,
tersedu karena ternaknya harus dimusnahkan, menangis karena kehilangan anggota keluarganya, terkena ancaman kelaparan serta berbagai kepedihan lainnya.... 
di saat-saat justru misalnya saya punya uang untuk berhajji.

Kalo saat itu adalah hajji-ku yang pertama kali, mungkin saya akan lebih berat ke hajji karena hukumnya adalah wajib. Tapi kalo udah beberapa kali, Itu tandanya Allah memberikan kesempatan buat kita menerima panggilan-Nya yang datang dalam bentuk lain, yaitu  merelakan dana itu untuk alokasi dengan cara membantu saudara-saudara
kita yang sudah dirundung musibah. Saya nggak takut kehilangan kesempatan lagi, sebab Allah pasti akan memaklumi.

My brother, Kalo dari sisi Allah, DIA tidak perlu hajji manusia yang berkali-kali. Coba jangan berpatokan pada sisi manusia, sebab kalo orang itu selalu merasa belum mabrur untuk Hajji yang lalu-lalu, itu tandanya ia sudah punya keinginan 'menguasai' panggilan Allah untuk keperluan dirinya sendiri dong...
-- atau dengan kata lain nggak ikhlas lillahita'ala lagi, tapi supaya dia dapet pahala Mabrur.

Padahal hakikat sebuah amal diterima (mabrur) itu adalah bahwa seorang mukmin itu menjadi bermanfaat bagi orang lain. Pak kiai Didin pernah bilang indikasi haji mabrur adalah saat pulang haji, amal ibadahnya meningkat, amal Muamalahnya pun meninggi. Ia jadi mengayomi dan peka terhadap keadaan sosial di sekelilingnya. Supaya bisa mabrur pun kita berhajji harus dengan cara yang baik, antara lain dengan biaya yang halal, dan keridhoan sanak keluarga.

Nah, secara fisik manusiawi, saya nggak benci Gusdur. Tapi secara perilaku pemimpin yang di belakangnya tergantung hayat hidup orang banyak, kegembiraan serta ketentraman umat, saya hanya merasa sangat prihatin ; Gusdur, tidak meneladani kepekaan, cara mengayomi dan akhlak kepemimpinan seperti yang diperlihatkan  rodiallahu anhum Khulafahurrosyidin. Padahal notabene ia adalah seorang pemimpin ormas Islam besar di Indonesia. Apakah saya salah tidak menyukai ketidakpekaan Gusdur itu ?

Tapi sekali lagi My Brother Yono, Ini adalah ungkapan  dari sisi kecil manusia mungkin tidak punya arti. Saya hanya takut, Allah juga turut murka ke kita, karena nggak memperhatikan sedikitpun urusan orang Islam yang sekarang lagi kena musibah di negara ini.
Walaupun hanya sekedar doa kecil, bukan doa minta azab -- sekali lagi BUKAN MAU MENDOAKAN JELEK ke Sang Pemimpin. Tentu kita semua berharap, semoga para pemimpin kita bisa terbuka hatinya, dan menghentikan ketidakadilan yang dilakukannya, dan memulai lagi dengan kehati-hatian dalam bertindak, serta dengan keikhlasan membawa kita semua. 

Chy, 27/02/01

akuurrr....
maksud gua disini cuman sebagai pengingat, jangan kita seperti para cendekiawan kita diatas, yang mengagung2xkan sistem yang demokrasi dan berusaha menegakkan islam, tapi tingkah laku tidak seperti ucapannya, apakah selalu sopir bajaj tidak berprilaku baik..? apakah semua sopir bajaj tidak berpendidikan..? khan 'nggak semua....apakah nabi kita selalu memberikan contoh kepada sesuatu mis.sopir najaj etc...? tidak khan...karena nabi sendiri mempunyai etika yang lebih baik, boleh menegur tapi tidak sampai
menyakiti.....kalo gusdur berbuat salah, khan ada jalurnya...yaitu DPR, MPR, MA, Polisi Etc-lah.....intinya bolehlah kita menegur yang berbuat salah tapi
jangan sampai maksud kita menyelesaikan suatu masalah dengan membuat masalah baru...itu mah sama juga bo'ong..........kalo ada kata2x yang salah mohon dimaafkan........

 BACK

   

END

 

Back to Mabes Berita

 

Copyright ©  Sang Pengelola Allright Reserved.